Kisah Pilu Pembantaian Sipil Tahun 1999 di Aceh

 On Feb 7, 2014  

Kisah Pilu Pembantaian Tahun 1999 di Aceh


Tragedi itu terjadi di Simpang Kuala, Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur, 
Rabu dinihari, 3 Februari 1999, persis di depan Markas Koramil dan 
Polsek setempat.


Tragedi Idi Cut, dikenal luas dengan nama ‘Tragedi Arakundo’, adalah sebuah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur.

Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa yang dilancarkan tentara ABRI ini menewaskan tujuh orang dan melukai ratusan orang lainnya. Para pelakunya sampai sekarang belum ditangkap dan diadili hingga saat ini.

Para korban pembantaian jasad mereka diceburkan ke Sungai Arakundo. Klaim ini diperkuat oleh kesaksian korban yang mendengar kata-kata para serdadu ABRI saat sedang membantai korban: "Kalian bunuh kawan kami. Kalian ceburkan mereka ke sungai. rasakan balasannya."

Beberapa korban lainnya menyebutkan para pelakunya adalah anggota Batalyon Linud 100. Sebanyak 58 korban yang tertembak dinaikkan ke dalam truk aparat, baik yang sudah tewas maupun yang terluka.

Tetapi ada juga beberapa korban terluka yang tidak terangkut karena bersembunyi di selokan samping jalan sehingga losos dari pembantaian.

Banyak saksi mata melihat tiga truk militer yang mengangkut korban penembakan bergerak menuju jembatan Sungai Arakundo.

Sebelum diangkut ke truk, para korban diikat terlebih dahulu dengan kawat di sekujur tubuhnya, kemudian dimasukkan ke karung goni milik masing-masing tentara yang masih bertuliskan nama pelaku beserta pangkatnya.

Batu besar diikatkan di setiap karung sebagai pemberat, lalu karung tersebut dilemparkan ke Sungai Arakundo. Seorang saksi mata lain mengatakan bahwa ceceran darah di sekitar jembatan Arakundo berusaha ditutup-tutupi dengan pasir oleh tentara pemerintah Indonesia.

Pasir tersebut adalah hasil penambangan penduduk sekitar sungai yang biasa ditumpuk di dekat jembatan. Tanggal 4 Februari pukul 08.00-12.00 WIB, tentara masih bertahan di sekitar lokasi pembantaian Idi Cut.

Penembakan acak secara membabi buta pun masih terjadi sesekali. Hari itu juga sampai keesokan harinya, penduduk desa melakukan pencarian di sungai dan berhasil mengangkat enam karung berisi jenazah korban. Jasad korban ketujuh yang ditembak mati ditemukan di dalam kendaraannya.

Puluhan warga sipil terluka akibat insiden ini. 58 orang ditangkap dan kabarnya disiksa saat ditahan di penjara. Pasca-insiden ini, 13 orang dilaporkan hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.

Pencarian korban dilakukan dengan alat tradisional, karena tentara dan pihak lainnya tidak membantu melakukan pencarian. Sebagian besar korban tidak mengapung, karena di tubuh mereka diikat alat pemberat berupa batu.

Di pinggir jembatan juga ditemukan peluru dan proyektil bermerek Pindad, produsen senjata api asal Bandung yang memasok persenjataan ABRI.

Peristiwa Idi Cut adalah satu dari lima kasus yang disarankan Amnesty International untuk diproses secepatnya oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh (KPTKA).

Meski Jaksa Agung sudah melaksanakan investigasi pada November 1999, sejauh ini belum ada anggota aparat keamanan yang diadili atas kasus ini.

Sumber: 
http://www.atjehcyber.net/2014/02/3-februari-tragedi-pembantaian-di.html
Kisah Pilu Pembantaian Sipil Tahun 1999 di Aceh 4.5 5 Maher Feb 7, 2014 Kisah Pilu Pembantaian Tahun 1999 di Aceh / Tragedi itu terjadi di Simpang Kuala, Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur, Rabu dinihari, 3 Februari 1999, persis di depan Markas Koramil dan Polsek setempat. Tragedi Idi Cut, dikenal luas dengan nama ‘Tragedi Arakundo’, adalah sebuah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur. Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa yang dilancarkan tentara ABRI ini menewaskan tujuh orang dan melukai ratusan orang lainnya. Para pelakunya sampai sekarang belum ditangkap dan diadili hingga saat ini. Para korban pembantaian jasad mereka diceburkan ke Sungai Arakundo. Klaim ini diperkuat oleh kesaksian korban yang mendengar kata-kata para serdadu ABRI saat sedang membantai korban: "Kalian bunuh kawan kami. Kalian ceburkan mereka ke sungai. rasakan balasannya." Beberapa korban lainnya menyebutkan para pelakunya adalah anggota Batalyon Linud 100. Sebanyak 58 korban yang tertembak dinaikkan ke dalam truk aparat, baik yang sudah tewas maupun yang terluka. Tetapi ada juga beberapa korban terluka yang tidak terangkut karena bersembunyi di selokan samping jalan sehingga losos dari pembantaian. Banyak saksi mata melihat tiga truk militer yang mengangkut korban penembakan bergerak menuju jembatan Sungai Arakundo. Sebelum diangkut ke truk, para korban diikat terlebih dahulu dengan kawat di sekujur tubuhnya, kemudian dimasukkan ke karung goni milik masing-masing tentara yang masih bertuliskan nama pelaku beserta pangkatnya. Batu besar diikatkan di setiap karung sebagai pemberat, lalu karung tersebut dilemparkan ke Sungai Arakundo. Seorang saksi mata lain mengatakan bahwa ceceran darah di sekitar jembatan Arakundo berusaha ditutup-tutupi dengan pasir oleh tentara pemerintah Indonesia. Pasir tersebut adalah hasil penambangan penduduk sekitar sungai yang biasa ditumpuk di dekat jembatan. Tanggal 4 Februari pukul 08.00-12.00 WIB, tentara masih bertahan di sekitar lokasi pembantaian Idi Cut. Penembakan acak secara membabi buta pun masih terjadi sesekali. Hari itu juga sampai keesokan harinya, penduduk desa melakukan pencarian di sungai dan berhasil mengangkat enam karung berisi jenazah korban. Jasad korban ketujuh yang ditembak mati ditemukan di dalam kendaraannya. Puluhan warga sipil terluka akibat insiden ini. 58 orang ditangkap dan kabarnya disiksa saat ditahan di penjara. Pasca-insiden ini, 13 orang dilaporkan hilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Pencarian korban dilakukan dengan alat tradisional, karena tentara dan pihak lainnya tidak membantu melakukan pencarian. Sebagian besar korban tidak mengapung, karena di tubuh mereka diikat alat pemberat berupa batu. Di pinggir jembatan juga ditemukan peluru dan proyektil bermerek Pindad, produsen senjata api asal Bandung yang memasok persenjataan ABRI. Peristiwa Idi Cut adalah satu dari lima kasus yang disarankan Amnesty International untuk diproses secepatnya oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh (KPTKA). Meski Jaksa Agung sudah melaksanakan investigasi pada November 1999, sejauh ini belum ada anggota aparat keamanan yang diadili atas kasus ini. Tragedi itu terjadi di Simpang Kuala, Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur,  Rabu dinihari, 3 Februari 1999, persis di depan Markas Korami...



Yang Ga Kalah Unik:

  • 5 Tsunami Paling Mengerikan di Dunia Berikut ini ada beberapa kejadian gempa dan tsunami yang sangat dahsyat terjadi di dunia. Beikut ulasanya.   1. Tsunami akibat gempa 9,5 skala ricther di Chili Tsunami yang terjadi pada tanggal 21-30 Mei 1960 itu sangat dahsyat. … Read More
  • 10 Orang Dengan IQ Paling Tinggi Di Dunia FAKTA UNIK PLUS - 10 ORANG PALING PINTAR TINGKAT IQ PALING TINGGI Di dunia ada beberapa tokoh yang dianggap paling pintar akibat memiliki IQ di atas rata-rata. Namun tidak semuanya masih hidup hingga saat ini. Nah berikut ini adalah 10 oran… Read More
  • Jusuf Kalla: Rasulullah dan Sahabat Adalah Pengusaha Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menghadiri Sarasehan Nasional Ulama Pesantren & Cendekiawan Tentang Keagamaan, Keumatan dan Kebangsaan Harlah ke-III Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Beji, Depok. Dalam sambutannya di pesantren mili… Read More
  • Kisah Pilu Pembantaian Sipil Tahun 1999 di Aceh Tragedi itu terjadi di Simpang Kuala, Kecamatan Idi Cut, Aceh Timur,  Rabu dinihari, 3 Februari 1999, persis di depan Markas Koramil dan  Polsek setempat. Tragedi Idi Cut, dikenal luas dengan nama ‘Tragedi Arakundo’, adalah sebua… Read More
  • Saat Kota Mekkah 'Berubah' Jadi Las vegas Penduduk Makkah kini mulai menyebut kota mereka sebagai 'Las Vegas'. Betapa tidak, Dua kota ini sama-sama hidup 24 jam, sejak matahari bangkit hingga surya rebah. Bedanya, kehidupan di Makkah bernuansa Islami, sedangkan Las Vegas berl… Read More
  • 5 Bencana Alam Paling Mengerikan di Masa Lalu Bencana alam adalah sahabat manusia semenjak dulu, hal ini tercatat di dalam beberapa catatan sejarah, dan bahkan dikisahkan pula dalam berbagai kitab suci agama. Berikut adalah bencana alam hebat yang terjadi di masa lalu; 1. E… Read More
  • Pemakaman Paus 25 Ton di Uruguay (FOTO) Paus sprema siap diangkut dengan menggunakan alat berat di tepi Pantai Carrasco, Uruguay, 13 Januari 2014. Puluhan angkatan laut dan beberapa regu penyelemat berusaha keras untuk memindahkan seekor paus seberat 25 ton yang mati terdampar di p… Read More
  • Dahsyatnya Semburan Asap Sinabung (FOTO SATELIT) Erupsi Gunung Sinabung yang tak kunjung berhenti, berdampak pada hajat hidup puluhan ribu orang yang tinggal dan mencari nafkah di sekitarnya. Tak hanya mengabadikan foto Sinabung yang sedang 'tidur' selama 400 tahun, Badan Antariksa Ameri… Read More
  • Inilah Albert Einstein dan Permintaan Terakhirnya Tahukah agan kalau Tahun 1955, Albert Einstein, fisikawan terkemuka di dunia, harus dirawat di rumah sakit karena pendarahan akibat pembuluh nadinya pecah. Sejak eyang Einstein mempublikasikan teori relativitasnya, dia berhasil mendapat anug… Read More
  • Inilah 9 Kota Mati Paling Terkenal di Dunia ZAMAN dulu beberapa kota ini menjadi simbol sebuah peradaban dan kehidupan dengan segudang cerita mengiringinya. Namun kini, kota-kota ini ditinggalkan seluruh penghuninya dan menjadi kota mati bahkan beberapa diantaranya berhantu. Bangunan bera… Read More

2 comments :

  1. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    ReplyDelete