HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Meski di Penjara Israel

 On Feb 7, 2014  

HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Saat di Penjara Israel


Dulu, Jamal Abu Muhsin menyangka, riwayat pendidikannya bakal tamat saat ia divonis seumur hidup karena menusuk seorang pria Israel berusia 76 tahun hingga tewas pada 1991. Perbuatan itu dilakukannya sebagai balas dendam atas kematian 5 warga Palestina pelaku pelemparan batu oleh tentara Israel.

Padahal, kala itu, dia baru menjadi mahasiswa tahun pertama di sebuah universitas di Palestina.

Namun, takdir berkata lain. Jamal tak harus menghabiskan masa hidupnya di balik jeruji besi. Baru-baru ini ia dibebaskan di tengah upaya pembicaraan damai Israel-Palestina yang diprakarsai Amerika Serikat. Setelah 23 tahun terpenjara.

Jamal kini memasuki babak baru dalam hidupnya. Tidak dengan tangan kosong. Ia punya 2 gelar akademik yang kesemuanya ia dapatkan di balik bui.

Jamal adalah satu dari ratusan warga Palestina yang kuliah di balik sel -- sebuah program yang didukung sistem lembaga pemasyarakatan Israel selama 2 dekade sebelum dihapuskan para 2011.

Pendidikan membantunya mengatasi kejenuhan dalam masa tahanannya. "Saat mengetahui divonis seumur hidup, aku menghadapi 2 pilihan: membuat hidupku berarti atau menyia-nyiakan hidup dan pikiran di balik jeruji besi," kata Jamal yang kini berusia 42 tahun di rumahnya di Kota Tubas, Tepi Barat, seperti dimuat Al Arabiya, 28 Januari 2014.

Ia memilih yang pertama. Dengan tekun, ia belajar banyak hal. Mulai sejarah, lalu bahasa dan menulis, kemudian ilmu pasti dan ekonomi sebelum akhirnya berlabuh dan mendapat gelar sarjana dalam ilmu politik lewat kuliah jarak jauh dari Hebrew University Yerusalem.


 HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Saat di Penjara Israel

Tak lantas puas, Jamal melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar master dari Al-Quds University, Palestina.

Bagaimana rasanya kuliah di universitas Israel? "Aku belajar tentang gerakan zionis dari perspektif zionis, dan aku merasa tak mengalami diskriminasi sebagai mahasiswa. Aku menulis paper di mana aku mengritik zionisme dan mereka menerima argumenku," kata dia. 

"Aku ingin belajar dan memahami banyak hal dalam hidup, membuat masa-masa tahananku berarti. Jika itu tak kulakukan, niscaya jiwaku sudah mati," kata dia.

Setelah bebas, Jamal kini sedang mencari pekerjaan. Meski menolak menjawab apakah ia menyesali kekerasan yang ia lakukan di masa lalu, ia mengaku, pendidikan yang diperoleh di penjara telah membantu mengubah sudut pandangnya.

"Konflik bisa diselesaikan tidak hanya oleh kekuatan militer. Kami berjuang selama beberapa dekade, dan sekarang kami harus memikirkan cara lain untuk membebaskan tanah kami," kata dia.

"PBB menciptakan Israel dan harus melakukan hal yang sama terhadap Palestina. Kita mewarisi pengalaman Gandhi di India dan Mandela di Afrika Selatan . Kami di Palestina harus mencoba cara mereka," tutur Jamal.

Kuliah Diam-diam

Israel mulai menawarkan program pendidikan di balik sel kepada para tahanan di awal 1990-an. Orit Adato, yang pernah menjabat komisaris di Badan Penjara Israel dari tahun 2000 hingga 2003 mengatakan Israel cukup lunak terhadap tahanan dan membolehkan tahanan kriminal belajar -- seperti halnya yang berlaku di seluruh dunia.

Ia menyebutnya sebagai pendekatan manusiawi Israel. Meski aktivis hak narapidana menyebut, kondisi di penjara-penjara Israel sangat berat, para napi melakukan aksi mogok makan massal sebagai protes .

Di bawah pengawasannya, Adato mengatakan tahanan dibatasi hanya boleh belajar dalam Bahasa Ibrani sehingga materi pembelajaran dapat dimonitor.

Tahanan juga dilarang mempelajari mata pelajaran yang dianggap berbahaya: seperti fisika, kimia, dan politik nasionalisme.

Ia mengatakan, tujuan program tersebut adalah agar para tahanan Palestina, yang akan memiliki posisi kuat dalam dunia politik Palestina, menjadi fasih berbahasa Ibrani dan akrab dengan masyarakat Israel. Ke depan, mereka diharap bisa membantu memfasilitasi perundingan perdamaian.

HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Saat di Penjara Israel

Di sisi lain, Almagor, asosiasi keluarga korban Israel dalam serangan militan mengatakan, para pembunuh yang dihukum seharusnya tidak diperbolehkan untuk belajar.

Pada tahun 2011, Israel menghentikan program kuliah di balik penjara, menanggapi penahanan tentara Israel, Gilad Schali selama 5 tahun di Gaza. Meski, Schalit telah dibebaskan, program itu belum dipulihkan.

Namun, para tahanan tak kehilangan cara. Mereka menemukan cara untuk mendapatkan gelar akademis. Issa Karake, menteri Palestina untuk urusan tahanan mengatakan, para tahanan kini "kuliah diam-diam" dengan berkoordinasi dengan universitas Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

"Pendidikan merupakan salah satu hak dasar para tahanan. Dan ketika Israel tak memenuhinya, kita harus menemukan cara untuk memberikan warga kami pendidikan yang layak yang mereka butuhkan," kata dia. "Dengan pendidikan, tahanan merasa mereka adalah manusia. Mereka merasa masih ada harapan dan mendapatkan keuntungan dari waktu tak berujung di penjara. Untuk mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif."

Kuliah diam-diam, lalu bagaimana dengan para dosen? Ada pemimpin pemberontakan, Marwan Barghouti, tahanan Palestina paling terkenal mendapat gelar master dalam Studi Israel. Ia juga menerima gelar doktor dari sebuah universitas Mesir pada tahun 2010 -- membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi dosen di penjara.

Barghouti dipenjara 12 tahun yang lalu. Ia divonis 5 hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam pembunuhan 4 warga Israel dan seorang biarawan Yunani.

Dalam masyarakat Palestina, narapidana yang ditahan oleh Israel dihormati sebagai pahlawan dan pejuang kemerdekaan. Kebebasan mereka disambut dengan bentangan poster, parade dan pesta besar. (*liput6/dailymail)


HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Meski di Penjara Israel 4.5 5 Maher Feb 7, 2014 HEBAT!!! Tahanan Palestina Ini jadi Sarjana S2 Saat di Penjara Israel / Dulu, Jamal Abu Muhsin menyangka, riwayat pendidikannya bakal tamat saat ia divonis seumur hidup karena menusuk seorang pria Israel berusia 76 tahun hingga tewas pada 1991. Perbuatan itu dilakukannya sebagai balas dendam atas kematian 5 warga Palestina pelaku pelemparan batu oleh tentara Israel. Padahal, kala itu, dia baru menjadi mahasiswa tahun pertama di sebuah universitas di Palestina. Namun, takdir berkata lain. Jamal tak harus menghabiskan masa hidupnya di balik jeruji besi. Baru-baru ini ia dibebaskan di tengah upaya pembicaraan damai Israel-Palestina yang diprakarsai Amerika Serikat. Setelah 23 tahun terpenjara. Jamal kini memasuki babak baru dalam hidupnya. Tidak dengan tangan kosong. Ia punya 2 gelar akademik yang kesemuanya ia dapatkan di balik bui. Jamal adalah satu dari ratusan warga Palestina yang kuliah di balik sel -- sebuah program yang didukung sistem lembaga pemasyarakatan Israel selama 2 dekade sebelum dihapuskan para 2011. Pendidikan membantunya mengatasi kejenuhan dalam masa tahanannya. "Saat mengetahui divonis seumur hidup, aku menghadapi 2 pilihan: membuat hidupku berarti atau menyia-nyiakan hidup dan pikiran di balik jeruji besi," kata Jamal yang kini berusia 42 tahun di rumahnya di Kota Tubas, Tepi Barat, seperti dimuat Al Arabiya, 28 Januari 2014. Ia memilih yang pertama. Dengan tekun, ia belajar banyak hal. Mulai sejarah, lalu bahasa dan menulis, kemudian ilmu pasti dan ekonomi sebelum akhirnya berlabuh dan mendapat gelar sarjana dalam ilmu politik lewat kuliah jarak jauh dari Hebrew University Yerusalem. Tak lantas puas, Jamal melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar master dari Al-Quds University, Palestina. Bagaimana rasanya kuliah di universitas Israel? "Aku belajar tentang gerakan zionis dari perspektif zionis, dan aku merasa tak mengalami diskriminasi sebagai mahasiswa. Aku menulis paper di mana aku mengritik zionisme dan mereka menerima argumenku," kata dia. "Aku ingin belajar dan memahami banyak hal dalam hidup, membuat masa-masa tahananku berarti. Jika itu tak kulakukan, niscaya jiwaku sudah mati," kata dia. Setelah bebas, Jamal kini sedang mencari pekerjaan. Meski menolak menjawab apakah ia menyesali kekerasan yang ia lakukan di masa lalu, ia mengaku, pendidikan yang diperoleh di penjara telah membantu mengubah sudut pandangnya. "Konflik bisa diselesaikan tidak hanya oleh kekuatan militer. Kami berjuang selama beberapa dekade, dan sekarang kami harus memikirkan cara lain untuk membebaskan tanah kami," kata dia. "PBB menciptakan Israel dan harus melakukan hal yang sama terhadap Palestina. Kita mewarisi pengalaman Gandhi di India dan Mandela di Afrika Selatan . Kami di Palestina harus mencoba cara mereka," tutur Jamal. Kuliah Diam-diam Israel mulai menawarkan program pendidikan di balik sel kepada para tahanan di awal 1990-an. Orit Adato, yang pernah menjabat komisaris di Badan Penjara Israel dari tahun 2000 hingga 2003 mengatakan Israel cukup lunak terhadap tahanan dan membolehkan tahanan kriminal belajar -- seperti halnya yang berlaku di seluruh dunia. Ia menyebutnya sebagai pendekatan manusiawi Israel. Meski aktivis hak narapidana menyebut, kondisi di penjara-penjara Israel sangat berat, para napi melakukan aksi mogok makan massal sebagai protes . Di bawah pengawasannya, Adato mengatakan tahanan dibatasi hanya boleh belajar dalam Bahasa Ibrani sehingga materi pembelajaran dapat dimonitor. Tahanan juga dilarang mempelajari mata pelajaran yang dianggap berbahaya: seperti fisika, kimia, dan politik nasionalisme. Ia mengatakan, tujuan program tersebut adalah agar para tahanan Palestina, yang akan memiliki posisi kuat dalam dunia politik Palestina, menjadi fasih berbahasa Ibrani dan akrab dengan masyarakat Israel. Ke depan, mereka diharap bisa membantu memfasilitasi perundingan perdamaian. Di sisi lain, Almagor, asosiasi keluarga korban Israel dalam serangan militan mengatakan, para pembunuh yang dihukum seharusnya tidak diperbolehkan untuk belajar. Pada tahun 2011, Israel menghentikan program kuliah di balik penjara, menanggapi penahanan tentara Israel, Gilad Schali selama 5 tahun di Gaza. Meski, Schalit telah dibebaskan, program itu belum dipulihkan. Namun, para tahanan tak kehilangan cara. Mereka menemukan cara untuk mendapatkan gelar akademis. Issa Karake, menteri Palestina untuk urusan tahanan mengatakan, para tahanan kini "kuliah diam-diam" dengan berkoordinasi dengan universitas Palestina di Tepi Barat dan Gaza. "Pendidikan merupakan salah satu hak dasar para tahanan. Dan ketika Israel tak memenuhinya, kita harus menemukan cara untuk memberikan warga kami pendidikan yang layak yang mereka butuhkan," kata dia. "Dengan pendidikan, tahanan merasa mereka adalah manusia. Mereka merasa masih ada harapan dan mendapatkan keuntungan dari waktu tak berujung di penjara. Untuk mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif." Kuliah diam-diam, lalu bagaimana dengan para dosen? Ada pemimpin pemberontakan, Marwan Barghouti, tahanan Palestina paling terkenal mendapat gelar master dalam Studi Israel. Ia juga menerima gelar doktor dari sebuah universitas Mesir pada tahun 2010 -- membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi dosen di penjara. Barghouti dipenjara 12 tahun yang lalu. Ia divonis 5 hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam pembunuhan 4 warga Israel dan seorang biarawan Yunani. Dalam masyarakat Palestina, narapidana yang ditahan oleh Israel dihormati sebagai pahlawan dan pejuang kemerdekaan. Kebebasan mereka disambut dengan bentangan poster, parade dan pesta besar. (*liput6/dailymail) Dulu, Jamal Abu Muhsin menyangka, riwayat pendidikannya bakal tamat saat ia divonis seumur hidup karena menusuk seorang pria Israel ...



Yang Ga Kalah Unik:

  • 5 Bencana Alam Paling Mengerikan di Masa Lalu Bencana alam adalah sahabat manusia semenjak dulu, hal ini tercatat di dalam beberapa catatan sejarah, dan bahkan dikisahkan pula dalam berbagai kitab suci agama. Berikut adalah bencana alam hebat yang terjadi di masa lalu; 1. E… Read More
  • 5 Danau Paling Aneh di Dunia FAKTA UNIK PLUS - Alam telah memberikan hadiah yang bahkan tidak bisa kita bayangkan keindahannya. Pada keindahan dan keajaiban alam kita bisa menyaksikan keagungan sang pencipta. Di bumi ini terdapat begitu banyak keanehan alam yang menyajika… Read More
  • 5 Fakta Unik dari Otak Manusia Setelah ribuan tahun dipelajari dari berbagai macam riset, mulai terungkap beberapa sisi misterius otak manusia. Ada beberapa fakta penting ditemukan yang sebelumnya mungkin tidak pernah terpikirkan oleh manusia. Otak adalah salah satu org… Read More
  • Inilah Bandara Paling Mengerikan di Dunia (FOTO) Melihat foto di atas, pasti Anda sudah tahu seperti apa berbahayanya bandara yang berada di wilayah negara Belanda ini. Bandara Internasional Princess Juliana, St. Martin, yang terletak di lokasi wisata tropis ini sangat dekat dengan P… Read More
  • 20 Fakta Unik dari Tubuh Manusia 1. Setiap satu jam miliar sel di dalam tubuh harus diganti. 2. Mata manusia bisa membedakan 500 warna abu-abu. 3. Tulang paha manusia lebih kuat dari beton. 4. Hati manusia mampu menciptakan tekanan yang cukup untuk menyemprotkan darah sej… Read More
  • Fakta Unik Dari Siklus Kelahiran Nyamuk Ada lebih dari 3500 spesies yang berbeda dari nyamuk di seluruh dunia. Semua nyamuk memerlukan air yang digunakan untuk melengkapi siklus hidup mereka. Air ini dapat berkisar dalam kualitas dari air lelehan salju hingga air limbah. Jenis air di man… Read More
  • Fakta Unik dari Boneka Barbie Mungkin tidak ada mainan yang begitu populer selama bertahun-tahun selain boneka Barbie. Ya, Barbie adalah boneka yang diproduksi oleh Mattel Inc, sebuah perusahaan mainan Amerika. Boneka hasil kreasi Ruth Handler – pemilik Mattel Inc – ini pertama… Read More
  • 5 Pulau Paling Misterius di Dunia FAKTA UNIK PLUS - Di dunia ini banyak terdapat pulau-pulau yang aneh dan unik. Keanehan tersebut bisa dikarenakan oleh keindahannya atau juga karena misteri yang terdapat didalamnya.  Tidak jarang hal tersebut mengundang rasa penasaran banyak … Read More
  • FOTO NGAKAK: Tolong Kasih Judul Dong Gan FOTO NGAKAK: Tolong Kasih Judul Dong Gan Sumber: http://omgag.com/post/2434 … Read More
  • MISTERI Syahadat Di Uang Koin Kerajaan Inggris Tidak ada yang tahu apa yang sedang berlangsung atau apa yang sedang dipikirkan saat Raja Offa di Inggris mencetak uang negaranya dengan ucapan syahadat. Raja Anglo-Saxon yang memerintah Mercia, Inggris, tahun 757 sampai 796 ini sangat kontro… Read More

3 comments :

  1. subhanalloh meskipun sedang di tahan tapi dia bisa menjadi sarjana s2 , patut kita contoh ..

    ReplyDelete
  2. ingin wujudkan impian anda , raih kesempatan dan menangkan ratusan juta rupiah hanya di ionqq,silakan invite
    pin bb#58ab14f5

    ReplyDelete