10 Kalimat Fenomenal Hugo Chaves

 On Feb 7, 2014  

Berikut ini beberapa kalimat fenomenal Chavez yang pernah diucapkannya ketika masih hidup, seperti dilansir dari news.com.au :


Hugo Chavez menghembuskan nafas terakhir pada Selasa 5 Maret lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya selama dua tahun. Namun karisma dan kalimat yang diucapkan Chavez dalam berbagai pidatonya tidak dapat dilupakan begitu saja oleh rakyat Venezuela.

Berikut ini beberapa kalimat fenomenal Chavez yang pernah diucapkannya ketika masih hidup, seperti dilansir dari news.com.au :


"Kawan-kawan, dengan sangat menyesal, tujuan yang telah kita siapkan belum tercapai."

Kalimat ini diucapkan Chavez kepada rekan seperjuangannya pada 14 Februari 1992, ketika dia gagal melakukan kudeta terhadap Presiden Venezuela yang tengah berkuasa saat itu, Carlos Andres Perez.


"Kuba adalah lautan kebahagiaan. Ke sanalah tujuan Venezuela."

Chavez mengucapkan kalimat ini pada 8 Maret 2000, ketika dia menerima relawan pekerja asal Kuba. Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, diketahui merupakan sekutu loyal Chavez. Hubungan mereka sangat dekat, bahkan Chavez sudah menganggap Castro sebagai ayahnya sendiri.


"ALCA, ALCA, pergi saja ke neraka!"

Kalimat ini disampaikan Chavez pada 4 November 2005, saat menentang pembentukan kawasan perdagangan bebas Amerika Latin yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).


"Kau adalah seekor keledai, Tuan Berbahaya."

Kalimat Chavez ini ditujukan bagi mantan Presiden AS, George W Bush. Dia melontarkan kalimat tersebut dalam sebuah acara televisi bernama "Hello President" pada 19 Maret 2006. Dalam acara tersebut, Chavez juga berkali-kali menyebut Bush sebagai seorang pengecut, pembunuh, pelaku kejahatan genosida dan pemabuk.


"Kemarin setan itu ada di sini. Tepat di sini dan baunya tercium seperti belerang."

Kalimat ini juga dialamatkan kepada George W. Bush ketika berbicara di depan sidang majelis umum PBB pada 20 September 2006.


"Jangan macam-macam denganku, Condeleezza."

Chavez melontarkan kalimat ini pada 19 Februari 2006, sebagai jawaban atas pernyataan mantan Menlu AS, Condoleezza Rice yang menyebut Venezuela sebagai sebuah ancaman bagi demokrasi regional.


"Pergi ke neraka Yankee Brengsek!"

Pada 11 September 2008, Chavez mengusir Dubes AS untuk Venezuela, Patrick Duddy sambil mengucapkan kalimat makian tersebut. Aksi ini dilakukan Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap Bolivia yang telah melakukan hal yang sama beberapa hari sebelumnya.


"Kami akan hidup dan menang!"

Seruan ini diucapkan Chavez pada 30 Juni 2011 setelah dirinya didiagnosa menderita kanker.


"Kau punya ekor dan telinga babi. Kau juga mendengkur seperti babi. Kau memang seekor babi."

Chavez melontarkan kalimat ini pada 16 Februari 2006 ketika mengomentari lawan politik dalam pemilu Presiden yang akan berlangsung awal Oktober


"Pilih Maduro sebagai presiden republik ini. Aku meminta ini dari hatiku yang terdalam"


Pada 8 Desember 2012, Chavez meminta rakyat Venezuela untuk memilih Wakil Presiden Nicolas Maduro sebagai penggantinya dalam pemilu mendatang. Dia melakukan hal tersebut, jika dirinya tidak lagi mampu memimpin Venezuela akibat operasi kanker yang harus dijalaninya. (*/acw)
10 Kalimat Fenomenal Hugo Chaves 4.5 5 Maher Feb 7, 2014 10 Kalimat Fenomenal Hugo Chaves / Hugo Chavez menghembuskan nafas terakhir pada Selasa 5 Maret lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya selama dua tahun. Namun karisma dan kalimat yang diucapkan Chavez dalam berbagai pidatonya tidak dapat dilupakan begitu saja oleh rakyat Venezuela. Berikut ini beberapa kalimat fenomenal Chavez yang pernah diucapkannya ketika masih hidup, seperti dilansir dari news.com.au : "Kawan-kawan, dengan sangat menyesal, tujuan yang telah kita siapkan belum tercapai." Kalimat ini diucapkan Chavez kepada rekan seperjuangannya pada 14 Februari 1992, ketika dia gagal melakukan kudeta terhadap Presiden Venezuela yang tengah berkuasa saat itu, Carlos Andres Perez. "Kuba adalah lautan kebahagiaan. Ke sanalah tujuan Venezuela." Chavez mengucapkan kalimat ini pada 8 Maret 2000, ketika dia menerima relawan pekerja asal Kuba. Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, diketahui merupakan sekutu loyal Chavez. Hubungan mereka sangat dekat, bahkan Chavez sudah menganggap Castro sebagai ayahnya sendiri. "ALCA, ALCA, pergi saja ke neraka!" Kalimat ini disampaikan Chavez pada 4 November 2005, saat menentang pembentukan kawasan perdagangan bebas Amerika Latin yang didukung oleh Amerika Serikat (AS). "Kau adalah seekor keledai, Tuan Berbahaya." Kalimat Chavez ini ditujukan bagi mantan Presiden AS, George W Bush. Dia melontarkan kalimat tersebut dalam sebuah acara televisi bernama "Hello President" pada 19 Maret 2006. Dalam acara tersebut, Chavez juga berkali-kali menyebut Bush sebagai seorang pengecut, pembunuh, pelaku kejahatan genosida dan pemabuk. "Kemarin setan itu ada di sini. Tepat di sini dan baunya tercium seperti belerang." Kalimat ini juga dialamatkan kepada George W. Bush ketika berbicara di depan sidang majelis umum PBB pada 20 September 2006. "Jangan macam-macam denganku, Condeleezza." Chavez melontarkan kalimat ini pada 19 Februari 2006, sebagai jawaban atas pernyataan mantan Menlu AS, Condoleezza Rice yang menyebut Venezuela sebagai sebuah ancaman bagi demokrasi regional. "Pergi ke neraka Yankee Brengsek!" Pada 11 September 2008, Chavez mengusir Dubes AS untuk Venezuela, Patrick Duddy sambil mengucapkan kalimat makian tersebut. Aksi ini dilakukan Chavez sebagai bentuk solidaritas terhadap Bolivia yang telah melakukan hal yang sama beberapa hari sebelumnya. "Kami akan hidup dan menang!" Seruan ini diucapkan Chavez pada 30 Juni 2011 setelah dirinya didiagnosa menderita kanker. "Kau punya ekor dan telinga babi. Kau juga mendengkur seperti babi. Kau memang seekor babi." Chavez melontarkan kalimat ini pada 16 Februari 2006 ketika mengomentari lawan politik dalam pemilu Presiden yang akan berlangsung awal Oktober "Pilih Maduro sebagai presiden republik ini. Aku meminta ini dari hatiku yang terdalam" Pada 8 Desember 2012, Chavez meminta rakyat Venezuela untuk memilih Wakil Presiden Nicolas Maduro sebagai penggantinya dalam pemilu mendatang. Dia melakukan hal tersebut, jika dirinya tidak lagi mampu memimpin Venezuela akibat operasi kanker yang harus dijalaninya. (*/acw) Hugo Chavez menghembuskan nafas terakhir pada Selasa 5 Maret lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya selama dua tahun. Namun ka...



1 comment :